Senin, 05 Desember 2011

Pengertian Dan Cara Kerja Virus Worm ALABAMA

Alabama. Awalnya kami pikir ini hanyalah worm yang sama seperti VB-Shortcut karena menggunakan icon standar aplikasi Visual Basic. Namun setelah kami coba melakukan analisa lebih jauh, rupanya karakteristik worm ini berbeda dengan VB-Shortcut. Terdapat string “ALABAMA” yang terdapat dalam tubuh worm ViewFiles. Apakah mengindikasikan worm ini berasal dari Alabama?


Info Malware

Nama : ViewFiles
Asal : kemungkinan dari Alabama
Ukuran File : 168 KB (172,032 bytes)
Packer : -
Pemrograman : Visual Basic
Icon : Aplikasi Visual Basic
Tipe : Worm

Tentang Malware

Selain shortcut yang sedang ramai dibuat oleh beberapa worm belakangan ini, icon aplikasi Visual Basic juga menjadi salah satu ciri worm yang mulai banyak di laporkan sejak Agustus 2010 kemarin. Begitu juga yang dilakukan olah pembuat worm ViewFiles. Namanya diambil dari nama induknya yang menyebar di flash disk dan diberi nama ViewFiles.exe.

File yang dibuat

Pada komputer yang terinfeksi, worm ViewFiles akan membuat file autorun dan file companion pada flash disk yang nantinya akan di panggil oleh autorun.


Isi dari autorun akan selalu berubah seperti contoh di bawah ini, hal ini di maksudkan untuk mengecoh pendeteksian oleh antivirus akan tetapi beberapa penting bagian tidak pernah dirubah oleh worm ini.


Hasil Infeksi

Worm ViewFiles akan bersembunyi di dalam folder RECYCLER dan membuat folder yang hampir sama seperti isi folder RECYCLER seperti gambar di bawah ini.


Agar bisa berjalan saat startup, worm ini membuat key dengan nama Taksman pada:

HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon\Taskman

Cara Memberantas Virus / Malware

Di bawah ini Penulis sampaikan tips dan Trik sederhana dalam Pemberantasan Virus Komputer.
Pernah jengkel karena menemui malware (Virus/trojan/worm) yang tidak bisa diberantas dengan AntiVirus-AntiVirus yang terkenal sekalipun?

Mungkin sebagian besar para pemakai komputer pernah mengalaminya, namun menurut pengamatan Penulis selama bertahun-tahun, lebih banyak pengguna komputer yang tidak menyadari akan keberadaan malware (virus/trojan/worm) di dalam mesin komputernya, terutama trojan yang masuk lewat ‘pintu’ di belakang pengguna komputer, atau virus yang tidak terlalu membahayakan, yang mana keberadaan dan aksinya tidak terlalu berdampak pada keseluruhan sistem komputer.
Bilamana Sitem Operasi Komputer Anda adalah OS sejuta umat alias Windows, suatu kali Anda mungkin akan menemui malware yang sangat sulit bahkan tidak bisa dihapus pada lingkungan Normal Windows dikarenakan si virus telah menetap (resident) pada memory komputer Anda.

Lalu bagaimana solusinya? Di bawah ini adalah opsi-opsi solusi yang bisa Anda pilih sesuai keinginan/kebutuhan Anda:
Hapus malware dari dalam lingkungan Windows Safe Mode dengan ‘peralatan perang’ kesukaan Anda, misal ANSAV.EXE atau Anti-Virus-Buatanku.exe.
  1. Secara manual, coba matikan running suspicious services yang sekiranya asing bagi Anda dan tidak Anda perlukan dengan melalui MMC – service.msc atau melalui service configuration pada Windows Control Panel.
  2. Bila No. 1 di atas gagal, yang artinya malware tetap resident di dalam memory walaupun Windows dalam keadaan Safe Mode sekalipun sebagai upaya dari si pembuat virus untuk menyulitkan proses pembasmiannya, maka Anda bisa lakukan pembasmian malware tersebut secara manual tanpa perlu bantuan tool apapun. Untuk perangkat pembasmiannya, Anda bisa membuat REPAIR.INF file dan/atau REPAIR.REG sendiri untuk menghapus dan/atau mengembalikan setting-setting registry yang telah diubah oleh virus, tentu dengan menyesuaikan pola serangan yang dilakukan oleh virus, sehingga konten file REPAIR.INF maupun REPAIR.REG tersebut bisa berbeda pada tiap kasus penyerangan virus. Untuk hal ini, Anda bisa belajar pembasmian virus secara manual dari vaksin.com atau dari situs-situs keamanan komputer terpercaya atau dari computer security e-books. Diperlukan Kerja keras Anda dalam mempelajari seluk beluk tentang malware (eksistensinya, pola hidup, pola penyerangan, dan kebiasaan-kebiasaannya) dan tentang sistem operasi komputer itu sendiri, khususnya hierarki pada Windows System dan hierarki pada Windows Registry, juga seluk beluk software-software yang paling sering digunakan oleh masyarakat umum yang sering digunakan para pembuat virus untuk melancarkan aksinya melalui teknik social engineering seperti pemalsuan ikon virus dengan ikon Microsoft Word, dll. Dengan begitu, diharapkan skill dan feeling Anda akan makin terasah dan peka terhadap kehadiran Threats semacam virus/trojan/worm pada komputer Anda atau komputer jaringan Anda.
  3. Gunakan Live-CD sebagai sarana untuk memberantas malware secara manual. Anda bisa gunakan Linux Live-CD ataupun Windows Live-CD. (highly recommended)
  4. Buat Live-CD sendiri dengan aplikasi Bart’s PE Builder (Bart’s PE Builder digunakan untuk membuat bootable Window CD-Rom/DVD Windows XP atau Windows Server 2003) atau Anda bisa Buat Bootable USB Flash Disk dengan tool semacam Flashboot (FlashBoot adalah sebuah tool untuk membuat Bootable USB Flash Disks) atau aplikasi sejenis lainnya dengan integrasi Portable AntiVirus kesukaan Anda atau buatan Anda sendiri (highly recommended)
  5. Bila tanpa menggunakan Live-CD, Anda bisa coba gunakan Portable Anti Virus yang telah Anda copykan (burn) pada CD atau yang telah disediakan vendor pembuat Flash Disk yang sudah mengintegrasikan Portable Anti Virus atau bila belum ada, Anda bisa gunakan U3 Smart Drive dimana Anda bisa install Portable U3 Portable AntiVirus di dalamnya. Pada Flash Disk biasa, Anda bisa coba install aplikasi dari portableapps.com (recommended)
  6. Bila BIOS komputer Anda telah mengijinkan Booting komputer dari USB Removable Drives semacam Flash Disk, Anda bisa gunakan USB Flash Disk Anda sebagai Bootable Media, yang mana juga telah Anda jadikan sebagai media untuk AutoRun/Non-AutoRun Portable Anti Virus (recommended).
  7. Anda juga bisa menggunakan bantuan Komputer lain yang bebas dari penyakit virus dan yang telah memiliki instalasi Anti Virus yang terpercaya dan up-to-date. Teknisnya, Anda lepas Hardisk komputer yang terinfeksi virus, kemudian hubungkan dengan slot hardisk komputer pembantu tersebut (bisa sebagai master ataupun slave), terakhir tinggal Anda scan hardisk yang telah terinfeksi tersebut dengan menggunakan Anti Virus dari komputer pembantu tersebut, Cara lain, Anda tidak perlu repot mencopot hardisk yang terinfeksi virus, namun Anda tinggal scan dari komputer pembantu melalui koneksi jaringan komputer. Yang paling sederhana Anda menggunakan teknik Cross-Link (koneksi 2 PC melalui kabel). Namun Anda harus berhati-hati bila menggunakan jaringan komputer , karena banyak virus tidak hanya menyerang single (stand-alone) unit PC saja, namun sekaligus jaringan komputer di sekelilingnya.
Catatan:
  • Media Cakram Digital seperti CD+R/DVD+R lebih Penulis sarankan untuk dijadikan sarana pembasmian virus daripada USB Flash Disk dikarenakan CD+R/DVD+R bersifat Read-Only, sehingga Virus tidak bisa menghapus/me-rename semua data di dalamnya.
  • Untuk menghindari pemblokiran aplikasi Anti Virus oleh virus penyerang, sebelum membakar (burning) Portable Anti Virus ke media CD+R/DVD+R, pastikan Anda telah me-rename executable file Anti Virusnya misal: ANSAV.EXE menjadi ~4N54V~.EXE.
  • Matikan terlebih dahulu System Restore
  • Putuskan hubungan dengan Internet dan akan lebih baik lagi juga dengan jaringan (bila komputer yang terserang virus berada dalam sebuah jaringan komputer)
  • Bila File Induk Virus sudah bisa dihentikan aktivitasnya dan/dimatikan, Anda tinggal menghapus anak-anak virus hasil pengembangbiakan si Induk Virus yang sudah berada pada status orphan.
  • Setelah Virus sudah bisa diberantas, Jangan lupa Backup System File Anda dan seluruh database Registry pada Windows Anda (Export All Keys into single big .REG file). Kalau perlu, proteksi file total registry backup tersebut dengan kompresi dan password. Anda bisa restore file tersebut bila satu saat registry pada Windows Anda mengalami data corruption.

       Disadur dari : http://illtorro.blogspot.com/2009/12/cara-memberantas-virus-malware.html

Sejarah dan Perkembangan Bluetooth

Nama bluetooth berawal dari proyek prestisius yang dipromotori oleh perusahaan-perusahaan raksasa internasional yang bergerak di bidang telekomunikasi dan komputer, di antaranya Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan Toshiba.

Proyek ini di awal tahun 1998 dengan kode nama bluetooth, karena terinspirasi oleh seorang raja Viking (Denmark) yang bernama Harald Blatand. Raja Harald Blatand ini berkuasa pada abad ke-10 dengan menguasai sebagian besar daerah Denmark dan daerah Skandinavia pada masa itu. Dikarenakan daerah kekuasaannya yang luas, raja Harald Blatand ini membiayai para ilmuwan dan insinyur untuk membangun sebuah proyek berteknologi metamorfosis yang bertujuan untuk mengontrol pasukan dari suku-suku di daerah Skandinavia tersebut dari jarak jauh. Maka untuk menghormati ide raja Viking tersebut, yaitu Blatand yang berarti bluetooth (dalam bahasa Inggris) proyek ini diberi nama.

Kali pertama dirilis untuk bluetooth versi 1.0 dan 1.0 B pada tanggal 26 Juli 1999 produk ini belum sempurna, karena mempunyai banyak masalah dan perusahaan manufaktur pendukungnya mengalami kesulitan dalam menerapkan teknologi ini pada produk mereka. Untuk versi ini dibutuhkan perintah manual pada Hardware Device Address (BD-ADDR) transmisi saat proses koneksi di antara dua device dalam satu jaringan (handshaking process) sehingga keamanan pengguna tidak terjamin, dan penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) tidak dimungkinkan di versi ini. Jadi settingan yang harus dilakukan juga cukup rumit.

Pada bulan Oktober di tahun yang sama, Bluetooth telah diperbarui dan dirilis versi 1.1 dan 1.2. Untuk versi ini telah dilakukan penyempurnaan dan perbaikan antara lain :
  • Digunakannya masks pada perangkat Hardware Device Address (BD-ASSR) untuk melindungi pengguna dari identity snooping (pengintai) maupun tracker.
  • Penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) sudah tersedia namun tidak diimplementasikan, sehingga konsumen biasa tidak dapat menggunakannya.
  • Adaptive Frequency Hopping (AFH), dengan memperbaiki daya tahan dari gangguan frekuensi radio yang digunakan oleh banyak orang di dalam hopping sequence.
  • Transmisi berkecepatan tinggi.
  • Dengan bertambahnya perusahaan manufaktur pendukung, antara lain 3Com, Ericsson, IBM, Intel, Lucent Technologies, Microsoft, Motorola, Nokia, dan Toshiba yang lebih dikenal dengan nama The Bluetooth SIG (Special Interest Group), maka teknologi ini pun mengalami perbaikan-perbaikan untuk versi 2.0-nya. Fitur tambahan yang dirilis oleh periset dari Ericsson tidak menjelaskan secara detail, tetapi intinya ada beberapa tambahan pada Bluetooth ini, antara lain:
  • Diperkenalkannya Non-hopping narrowband channels. Pada channel ini bisa digunakan untuk memperkenalkan layanan profile bluetooth oleh berbagai device dengan volume yang sangat tinggi dari perangkat bluetooth secara simultan.
  • Tidak dienkripsinya informasi yang bersifat umum secara realtime, sehingga dasar kemacetan trafik informasi dan laju trafik ke tujuan dapat dihindari waktu ditransmisikan oleh perangkat dengan melewati setiap host dengan kecepatan tinggi.
  • Koneksi berkecepatan tinggi.
  • Multiple speeds level.
Bluetooth menggunakan salah satu dari dua jenis frekuensi Spread Specturm Radio yang digunakan untuk kebutuhan wireless. Jenis frekuensi yang digunakan adalah Frequency Hopping Spread Spedtrum (FHSS), sedangkan yang satu lagi yaitu Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) digunakan oleh IEEE802.11xxx. Transceiver yang digunakan oleh bluetooth bekerja pada frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific, and Medical).

Pada beberapa negara terdapat perbedaan penggunaan frekuensi dan channel untuk Bluetooth ini. Seperti di Amerika dan Eropa, frekuensi yang digunakan adalah dari 2400–2483,5 yang berarti menggunakan 79 channel. Cara perhitungannya sebagai berikut : untuk RF Channel yang bekerja frekuensi f = 2402+k MHz, di mana k adalah jumlah channel yang digunakan yaitu : 0 sampai dengan 78 = 2402+79 = 2481 MHz. Kemudian ditambah dengan pengawal frekuensi yang diset pada 2 MHz sampai dengan 3,5 MHz untuk lebar pita gelombang 1 MHz, sehingga totalnya menjadi 2481+2,5 = 2483,5 MHz.
 
Disadur  dari : http://illtorro.blogspot.com/2011/03/sejarah-dan-perkembangan-bluetooth.html

Pengertian dan Fungsi Bluetooth

Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. 

Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.

Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. 

Untuk memberi gambaran yang lebih jelas mengenai teknologi bluetooth yang relatif baru ini, berikut diuraikan tentang sejarah munculnya bluetooth dan perkembangannya, teknologi yang digunakan pada sistem bluetooth dan aspek layanan yang mampu disediakan, uraian tentang perbandingan metode modulasi spread spectrum FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) yang digunakan oleh bluetooth dibandingkan dengan metode spread spectrum DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum) serta interferensi bluetooth dengan ponsel.
 
Disadur dari :  http://illtorro.blogspot.com/2011/03/pengertian-dan-fungsi-bluetooth.html

Pengertian Boot Sector

Boot sector merupakan bagian dari hard disk atau floppy disk yang memiliki kode yang tersimpan di dalamnya program boot khusus, dan untuk referensi fitur kunci lain untuk menjaga disk bekerja.

Ada dua bagian utama Boot sector yaitu: master boot record (MBR) dan boot record volume. Sektor master boot ada di drive yang telah dipartisi, dan biasanya menemukan partisi aktif dan menjalankan volume boot record sendiri. Boot record volume, pada gilirannya, sering berisi kode untuk menjalankan sistem operasi pada komputer.
Hard disk drive berisi master boot record sebagai boot sector pertama, sedangkan disket atau disk USB yang biasanya hanya berisi catatan boot volume pertama mereka, karena mereka tidak bisa dipartisi. BIOS dari sebuah komputer, bagian yang berjalan sebelum yang lain, segera mencari boot sektor dari drive, apakah itu adalah master boot record atau boot record volume, sebagai petunjuk tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Boot sector sebenarnya dapat mencakup petunjuk untuk melakukan hal-hal yang cukup kompleks, yang digunakan untuk hal-hal seperti memberikan pengguna pilihan untuk menjalankan salah satu dari banyak sistem operasi, tetapi juga berarti ada potensi penyalahgunaan dalam bentuk virus boot sector.
Untuk menjadi Boot sector, sektor kebutuhan memenuhi kriteria hanya satu, yang memiliki tanda 0xAA55 bagian akhir dua byte. Sebuah kegagalan untuk memiliki tanda ini dapat mengakibatkan kesalahan, dan komputer tidak dapat menyelesaikan boot. Hal ini dapat terjadi karena beberapa alasan, termasuk virus boot sector, atau karena sebuah boot sector rusak dari kesalahan fisik pada drive itu sendiri.

Sebuah virus boot sector sering menggantikan kode boot sector normal dengan kode yang dipilihnya sendiri. Karena sektor boot dimuat setiap kali komputer dijalankan, virus boot sector dapat sangat merusak, dan dalam beberapa kasus mungkin cukup sulit untuk menghapus secara total. Karena virus ini dimuat ke memori segera setelah komputer dinyalakan, hal ini juga dapat menyebar dengan mudah ke setiap drive atau disk komputer.

Cara yang paling umum bahwa virus boot sector menyebar dengan meninggalkan disk terinfeksi dalam disk drive komputer. Ketika berikutnya dijalankan, BIOS membaca catatan boot volume disk yang, menerima virus, dan meneruskannya ke dalam memori. Dari sana ia dapat menyebar ke drive lain, dan ke disk lain yang disisipkan. Sebuah virus boot sector dapat juga ditularkan melalui jaringan, dan bahkan bias dikirimkan sebagai lampiran ke email.

Menghapus virus boot sector memerlukan program anti-virus yang baik. Banyak virus boot sektor mengenkripsi boot sector, sehingga susah untuk menghapus virus ini. Untuk alasan ini, penting untuk menggunakan program yang bagus yang memiliki registri virus boot sector banyak, dan hati-hati menghapus virus ini agar tidak menyebabkan kerusakan pada sektor boot Anda.
 
Disadur dari : http://illtorro.blogspot.com/2011/10/pengertian-boot-sector.html

Sejarah Dan Perkembangan Harddisk Drive

Harddisk Drive atau yang sering dsebut sebagai ‘ harddisk saja ‘ merupakan salah satu komponen terpenting dalam komputer. Harddisk Drive mempunyai nama lain yang secara umum disebut recording media yang berfungsi untuk menyimpan data ( informasi ). Banyak dari kita yang menggunakan harddisk, tetapi mungkin sedikit sekali orang yang mengetahui asal usul dari Harddisk Drive. Oleh karena itu dalam forum ini saya mencoba untuk membahas asal usul dari Harddisk terlebih dahulu.

Harddisk Drive pertama kali dibuat dan diproduksi oleh perusahaan IBM pada tahun 1956 yang kemudian disebut sebagai HDD Generasi pertama. HDD pertama ini ditemukan dan diciptakan oleh Reynold Johnson. HDD ini berlabel RAMAC 305 yang mempunyai kapasitas 5 Mega Bits atau 5.000.000 bits dan berukuran 24 INCH dan menggunakkan single head dalam pengaksessaanya.

Pada tahun 1961 IBM menciptakan HDD dengan menggunakkan head yang terpisah dalam setiap komponen datanya. Yang disebut juga Disk Storage Unit Control System Meganical International System. Dan HDD pertama yang dapat removable ( dapat dicopot atau dipasang lagi ) adalah IBM 1311, yang menggunakan IBM 1316 untuk menyimpan 2 juta karakter.

Di tahun 1973, IBM mengenalkan IBM 3340, yang merupakkan HDD pertama yang menggunakan sistem disk “ Whincester “, yang pertama menggunakan sealed head/disk assembly ( HDA ). Teknologi ini didesign oleh Kenneth Haughton.

Sebelum tahun 1980-an, kebanyakkan HDD berurukuran 8 INCH atau 14 INCH, sehingga membutuhkan banyak tempat untuk menyimpan HDD tersebut. Sampai pada tahun 1980, ketika Seagate teknologi mengenalakan ST-506 yang merupakan HDD pertama yang berukuran 5,25 inch dengan kapasitas 5 megabites.

Dan sekarang ini bahkan, HDD sudah mencapai capasita Terrabites dalam ukuran 3,5 inch, untuk itu dibawah ini saya menyediakan timeline yang saya dapat dari suatu web tentang perkembangan HDD sampai saat ini.

1950s
  • 1956 - first commercial hard disk, the IBM 350 RAMAC disk drive, 5 megabyte.
1960s
  • NA
1970s
  • 1973 - The IBM 3340 storage system held 1.7 MB per square inch
1980s
  • 1980 - first 5.25-inch Winchester drive, the Shugart ST-506, 5 megabyte (CS)
  • 1982 - Hitachi 1.2 GB H-8598 consisted of 10 14-inch platters and two read-write heads
  • 1986 - Standardization of SCSI
  • 1989 - Jimmy Zhu and H. Neal Bertram from UCSD proposed exchange decoupled granular microstructure for thin film disk storage media, still used today.
1990s
  • 1990 - MR Technology introduced (=MagnetoResistive read sensor).
  • 1991 - 2.5-inch 100 megabyte hard drive
  • 1991 - PRML Technology (Digital Read Channel with 'Partial Response Maximum Likelihood' algorithm)
  • 1993 - Micropolis 650MB SCSI 5.25" HDD
  • 1994 - IBM introduces Laser Textured Landing Zones (LZT)
  • 1995 - 2 gigabyte hard drive
  • 1996 - IBM introduces GMR (Giant MR) Technology for read sensors
  • 1997 - 10 gigabyte hard drive; Load/Unload Technology introduced in laptop HDDs
  • 1998 - UltraDMA/33 and ATAPI standardized
  • 1999 - IBM releases the Microdrive in 170 MB and 340 MB capacities
2000s
  • 2002 - 137 GB addressing space barrier broken
  • 2003 - Serial ATA introduced
  • 2005 - First 500 GB hard drive shipping (Hitachi GST)
  • 2005 - Serial ATA 3G standardized
  • 2005 - Seagate introduces Tunnel MagnetoResistive Read Sensor (TMR) and Thermal Spacing Control
  • 2005 - Introduction of faster SAS (Serial Attached SCSI)
  • 2005 - Perpendicular recording introduced in consumer HDDs (Toshiba)
  • 2006 - First 750 GB hard drive (Seagate)
  • 2006 - First 200 GB 2.5" Hard Drive utilizing Perpendicular recording (Toshiba)
  • 2006 - Seagate announces research into nanotube-lubricated HDDs with capacities of several terabits per square inch, making possible a 7.5 Terabyte 3.5" HDD
  • 2006 - Western Digital produces world's first hard disk with a transparent polycarbonate cover

      Disadur dari : http://illtorro.blogspot.com/2011/02/sejarah-dan-perkembangan-harddisk-drive.html
Ibarat ruangan, harddisk memerlukan perawatan. Ia perlu dibersihkan, ditata ulang, disapu, dan aneka perawatan lain semacamnya. Untuk memahami dan menata ruang harddisk dengan benar, Anda tidak perlu menjadi seperti seorang desain interior menata ruang. Yang diperlukan cuma pengenalan-pengenalan sederhana terhadap istilah-istilah yang populer dan penting dalam harddisk. Berikut ini beberapa istilah kunci dan definisi singkatnya.

• Fdisk:

Singkatan dari fixed disk. Suatu aplikasi/perintah yang bekerja di bawah sistem DOS yang berfungsi untuk mempersiapkan harddisk untuk diformat.

• Partisi:

Suatu daerah/area secara fisik (physical sections) pada harddisk. Partisi ini bisa mencakup keseluruhan harddisk maupun sebagian harddisk. Bila Anda membagi harddisk Anda menjadi dua partisi yang sama besar, maka masing-masing partisi akan memiliki ukuran yang sangat mendekati setengah kapasitas harddisk.

• Format:

Pembuatan struktur tersistematis pada harddisk sehingga pelatpelat di dalamnya membentuk pola yang teratur dan siap untuk diisi data.

• Scandisk:

Suatu program untuk mengecek dan memeriksa apakah terjadi kerusakan pada harddisk atau tidak, sekaligus memperbaikinya.

• Defrag:

Penataan ulang file, sektor, track, dan cluster pada harddisk sehingga terkelompok secara teratur berdasarkan logika penataan tertentu.

• Internal buffer:

Suatu sistem ruangan sementara dalam harddisk yang berfungsi menampung data-data yang akan dikirim dari dan ke pelat harddisk.

• IDE/SCSI:

Sistem interface pada harddisk. IDE singkatan dari Integrated Drive Electronics, sedangkan SCSI (dibaca “skasi”) singkatan dari Small Computer System Interface.

• RPM:

Singkatan dari Rotation Per Minute, menyatakan kecepatan putar pelat harddisk setiap menitnya. Semakin besar RPM, semakin cepat waktu pengaksesan data. Makin besar RPM suatu harddisk makin baik.

• Master:

Posisi pengesetan jumper pada harddisk, di mana harddisk pada mode tersebut difungsikan sebagai tempat disimpannya sistem operasi dan aplikasi komputer.

• Slave:

Posisi pengesetan jumper pada harddisk, di mana harddisk pada mode tersebut difungsikan sebagai tempat penyimpanan data saja, dan tidak berfungsi sebagai penyedia sistem operasi dan aplikasi.
 
Disadur dari : http://illtorro.blogspot.com/2009/05/merawat-harddisk.html